HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SEKS BERESIKO PADA REMAJA

Maylar Gurning

Abstract


Remaja adalah suatu tahap dalam perkembangan di mana seseorang mengalami perubahan-perubahan yang dramatis dari aseksual menjadi seksual. Permasalahan yang dihadapi remaja umumnya dikarenakan adanya krisis identitas tanpa adanya faktor pendukung dan sumber informasi yang jelas. Komunikasi orang tua dan remaja dipengaruhi oleh perbedaan gender, etnis/kebudayaan, religi, peluasan dan pengulangan topik tentang perilaku seksualitas beresiko dan pembahsan topik tentang seksualitas yang meliputi ertumbuhan dan perkembangan secara biologi, perilaku pacaran, bahaya melakukan perilaku seks dii, kehamilan tak diinginkan, HIV/AIDS dan PMS. Komunikasi efektif antara orang tua dan remaja memberikan kesempatan saling mengungkapkan isi hati atau kekesalan yang dirasakan serta harapan yang diinginkan. Komunikasi orang tua diidentifikasisebagai faktor protektif terhadap perilaku seksual remaja yang berisiko terhadapkesehatan reproduksi. Strategi pencarian database menggunakan MEDLINE, BIOMED, NIH public Access, Google Scholaryang dibatasi dari tahun Januari 2008 sampai Januari 2013. Hasilnya menunjukan bahwa ada hambatan dalam komunikasi orang tua dan remaja tentang seks yaitu masih menganggap pendidikan seks adalah tabu. Ada pengaruh antara gender, etnis/budaya, religi, topik dan pengulangan topik dalam memberikan informasi seksual pada remaja. Oleh karena itu dipelukan sikap saling keterbukaan dan kedekatan dalam meningkatkan komunikasi orang tua dan remaja tentang seksualitas.

Keyword:
Komunikasi Orang tua-remaja, perilaku seksual berisiko

Full Text:

download (89-93)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.