Analisis Penanganan Sampah oleh Ibu Rumah Tangga di Pulau Sapuli Kabupaten Pangkep

Erlani Erlani, Abdur Rivai, Juherah Juherah

Abstract


Waste management on Sapuli Island is a classic problem that has not been resolved because of the lack of behavior or public awareness of environmental cleanliness. Generally, this garbage comes from the activities of residents who litter, both organic and inorganic waste in the form of drink bottles, plastic food boxes, and other plastic materials. The purpose of this research is to know the ownership of waste containers, to know the sorting, collection, transportation and processing of waste; and knowing the factors that influence housewives in handling waste in Sapuli Island. The design of this research was descriptive with qualitative and quantitative analysis, namely to determine the factors that influence housewives in handling waste in Sapuli Island, Pangkep Regency. The results showed that the facilities for handling waste owned by housewives were 43 (31%). Waste handling, which includes sorting, collecting, transporting, processing, and final processing of waste, showed that the data of 90 (65.69%) respondents did not handle their waste. The factors that influence the handling of waste by housewives include counseling, infrastructure, community participation, behavior (knowledge, attitudes, and actions). The test independently turned out to be only facilities and infrastructure, and attitudes were significant because the p-value was 0.003 and 0.000. As for counseling, community participation, knowledge and action; p-value> 0.05; this means that counseling, community participation, knowledge and actions did not have a significant effect on waste management by housewives. Logistic regression test showed p-value = 0.000; it means together counseling, community participation, infrastructure, knowledge, attitudes, and actions related to waste management. The logistic regression determinant coefficient was 0.556; So it can be said that the contribution of extension variables, community participation, infrastructure, knowledge, attitudes, and actions towards waste management is 56%.
Keywords: waste handling; housewife

ABSTRAK

Pengelolaan sampah di Pulau Sapuli menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan karena perilaku atau kesadaran masyarakat yang masih kurang terhadap kebersihan lingkungan. Sampah-sampah tersebut umumnya berasal dari kegiatan aktivitas penduduk yang membuang sampah sembarangan, baik sampah organik maupun anorganik berupa botol minuman, kotak-kotak makanan dari plastik, dan bahan plastik lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepemilikan wadah sampah, mengetahui pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan sampah; dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga dalam penanganan sampah di Pulau Sapuli. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga dalam menangani sampah di Pulau Sapuli, Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana untuk penanganan sampah yang dimiliki ibu rumah tangga berjumlah 43 (31%). Penanganan sampah yang meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah, menunjukkan bahwa data sebanyak 90 (65,69%) responden tidak menangani sampahnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penanganan sampah oleh ibu rumah tangga meliputi penyuluhan, sarana prasarana, peran serta masyarakat, perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan). Pengujian secara sendiri-sendiri ternyata hanya sarana dan prasarana, dan sikap yang signifikan karena p-value 0,003 dan 0,000. Sedangkan untuk penyuluhan, peran serta masyarakat, pengetahuan dan tindakan; p-value >0,05; artinya penyuluhan, peran serta masyarakat, pengetahuan dan tindakan tidak punya pengaruh yang signifikan terhadap penanganan sampah oleh ibu rumah tangga. Uji regresi logistik menunjukkan p-value = 0,000; berarti secara bersama-sama penyuluhan, peran serta masyarakat, sarana prasarana, pengetahuan, sikap, dan tindakan berhubungan dengan penanganan sampah. Adapun koefisien determinan regresi logistik yakni 0,556; sehingga dapat dikatakan kontribusi variabel penyuluhan, peran serta masyarakat, sarana prasarana, pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penanganan sampah adalah sebesar 56%.
Kata kunci: penanganan sampah; ibu rumah tangga

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik9115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.