Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Qudriplegi Tipe Ekstensi di Rumah Sakit Efarina Pangkalan Kerinci

Tuty Swarni Sinaga

Abstract


Latar Belakang: cerebral palsy spastik quadriplegia adalah gangguan postur badan gangguan gerakan yang bersifat non progresif yang disebabkan oleh karena lesi atau perkembangan abnormal pada otak yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya yang ditandai dengan peningkatan reflex tendon, hiperkontraktilitas pada keempat ekstremitas dan klonus yang terjadi pada anggota gerak bawah. modalitas yang diberikan pada kondisi ini Terapi Latihan passive exercise, latihan berguling, dan Nebulizer. Tujuan: Untuk mengetahui manfaat pemberian modalitas terapi latihan dalam mengurangi spastisitas, meningkatkan motorik kasar, serta manfaat nebulizeruntuk mengurangisputum. Metode: Metode Fisioterapi yang digunakan dalam kasus tersebut yaitu dengan modalitas terapi latihan, serta nebulizer dan evaluasi dengan metode pengukuran spastisitas dengan skala Asworth, motorik kasar (GMFM), dan evaluasi keluarnya sputum. Hasil: Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan hasil tidak adanya penurunan spastisitas, tidak mengalami peningkatkan kemampuan fungsional, dan keluarnya sputum. Kesimpulan: Pada kasus tersebut modalitas terapi latihan passive exercise dan latihan berguling belum mampu mengurangi spastisitas dan meningkatkan motorik kasar serta meningkatkan kemampuan fungsional. Tetapi didapatkan hasil berupa keluarnya sputum dengan terapi nebulizer.
Kata kunci: cerebral palsy spastik qudriplegi; fisioterapi

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik6hkn10

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.