Pola Makan sebagai Determinan Kejadian Hipertensi Sistolik pada Lansia di Puskesmas Haliwen

Monika Samara, Pius A. L. Berek, Sefrina Maria Seuk Asa

Abstract


Hypertension in the elderly is often found because most middle-aged or elderly people are at risk of hypertension. The relationship between diet and lifestyle is often found in hypertension research. This study aimed to analyze the relationship between lifestyle and diet with the incidence of hypertension in the elderly at the Haliwen Health Center, Belu Regency, East Nusa Tenggara. The design of this study was cross-sectional, involving 113 elderly people selected using a simple random sampling technique. The incidence of hypertension was measured using a tensiometer and stethoscope. Meanwhile, lifestyle and diet were measured by filling out a questionnaire. The measurement data were analyzed using the t-test. The results showed that the p value for the lifestyle factor of cigarette acid exposure was >0.05; the p value for the lifestyle factor of physical activity was >0.05; while the p value for the diet factor was 0.001, especially for its effect on systolic blood pressure. Furthermore, it was concluded that diet is a determinant of the incidence of systolic hypertension in the elderly at the Haliwen Health Center.

Keywords: elderly; hypertension; diet

 

ABSTRAK

 

Hipertensi pada lansia merupakan hal yang sering ditemukan dikarena sebagian besar orang-orang paruh baya atau lansia berisiko terkena hipertensi. Hubungan antara pola makan dan gaya hidup banyak ditemukan dalam riset hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Haliwen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional, yang melibatkan 113 lansia yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Kejadian hipertensi diukur menggunakan tensimeter dan stetoskop. Sementara itu, gaya hidup dan pola makan diukur melalui pengisian kuesioner. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p untuk faktor gaya hidup keterpaparan asam rokok adalah >0,05; nilai p untuk faktor gaya hidup aktivitas fisik adalah >0,05; sedangkan nilai p untuk faktor pola makan adalah 0,001, khususnya untuk pengaruhnya terhadap tekanan darah sistolik. Selanjutnya disimpulkan bahwa pola makan merupakan determinan bagi kejadian hipertensi sistolik pada lansia di Puskesmas Haliwen.

Kata kunci: lansia; hipertensi; pola makan


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik15101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.