Intervensi Radiologis dalam Menegakkan Diagnosa Fraktur Ramus Superior dan Inferior Pubis Dextra di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi

Veryyon Harahap, Bambang Kustoyo, Awan Pelawi, Marindah Yanti Purba, Sondang Sidabutar

Abstract


Fracture of the superior and inferior pubic ramus is a condition in which the patient's pubic bone is fractured, specifically in the superior and inferior ramus. In the world of radiology, pubic fractures are classified as pelvic fractures because the anatomy of the pelvis includes the sacrum, coccyx and hip bones. The causes of this fracture are injury, brittle bones, and high-intensity sports. Symptoms experienced by patients are pain, swelling of the pelvic area and difficulty moving. In making a diagnosis, intervention from a radiologist is needed to confirm the patient's diagnosis. The aim of this study was to display radiological imaging of a fractured pelvis and to determine the interventions carried out by radiologists. This research was a descriptive study, where patients who meet the inclusion criteria are used as the research sample. Patients were selected using an incidental sampling technique, so that 1 patient was obtained for the relevant radiological examination and then descriptive analysis was carried out. The results of the study showed that a fracture line appeared in the right superior and inferior pubic ramus area which caused an asymmetrical symphysis and a linear fracture of the left iliac os. The examination given was an AP projection pelvic photo with CP right in the middle of the patient's body. It was concluded that this occurred due to an injury and also a fracture of the left iliac, making it difficult for the patient to stand and difficult to move the pelvis.

Keywords: fracture; pelvis; sacrum; radiological examination

 

                                                                                    ABSTRAK

 

Fraktur ramus superior dan inferior pubis adalah suatu kondisi di mana tulang kemaluan pasien mengalami fraktur, tepatnya di ramus superior dan inferior. Dalam dunia radiologi, fraktur pubis tergolong sebagai fraktur pelvis karena anatomi dari pelvis meliputi sakrum, tulang ekor dan tulang pinggul. Penyebab dari fraktur ini adalah cedera, tulang yang sudah rapuh, dan olahraga berintesitas tinggi. Gejala yang dialami oleh pasien adalah nyeri, pembengkakan area panggul dan kesulitan bergerak. Dalam penegakan diagnosis diperlukan intervensi dari radiolog untuk menegakkan diagnosa pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menampilkan pencitraan radiologis dari pelvis yang mengalami fraktur dan untuk mengetahui intervensi yang dilakukan oleh radiolog. Penelitian ini merupakan studi deskriptif, di mana pasien yang sudah memenuhi kriteria inklusi digunakan sebagai sampel penelitian. Pasien dipilih dengan teknik incidental sampling, sehingga didapatkan 1 pasien untuk dilakukan pemeriksaan radiologis terkait dan selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif.  Hasil studi menunjukkan bahwa tampak garis fraktur pada daerah ramus superior dan inferior pubis kanan yang menyebabkan asimetris simphysis dan adanya fraktur linear os iliaka kiri. Pemeriksaan yang diberikan adalah foto pelvis proyeksi AP dengan CP tepat di mid tubuh pasien. Disimpulkan bahwa ini terjadi karena adanya cedera dan juga terjadi fraktur iliaka kiri, sehingga pasien sulit berdiri dan sulit menggerakkan bagian panggul.

Kata kunci: fraktur; pelvis; sakrum; pemeriksaan radiologi                                    


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik13402

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.