Kebiasaan Merokok sebagai Faktor Resiko Kejadian PPOK pada Lansia

Cecilia Widijati Imam, Rea Ariyanti, Raswati Prapti Rahayu

Abstract


Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic airway disease characterized by obstruction of air flow, especially expiratory air and is slowly progressive (progressively worsening), caused by exposure to risk factors such as smoking, air pollution inside and outside the room. The onset is usually in middle age and does not go away with treatment. The main risk factor for COPD is smoking. Smoking is the single most important causal cause, far more important than other causative factors. Cigarette smoke has a high prevalence as a cause of respiratory symptoms and impaired lung function. This study used secondary data obtained from medical records of COPD patients at Panti Waluya Hospital who visited in January 2019 - December 2019. The study design was case control with sampling technique using simple random sampling. The sample consisted of 48 respondents, consisting of 24 case groups and 24 control groups. Data analysis uses logistic regression analysis of risk factor models. The results showed that there was one confounding variable in the relationship between smoking and COPD, namely Underweight. This means that after being controlled by underweight, respondents who smoke have a 5.2 times greater chance of experiencing COPD compared to respondents who do not smoke.

Keywords: smoking; chronic disease; COPD

 

ABSTRAK

 

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah penyakit kronis saluran napas yang ditandai dengan hambatan aliran udara khususnya udara ekspirasi dan bersifat progresif lambat (semakin lama semakin memburuk), disebabkan oleh pajanan factor risiko seperti merokok, polusi udara di dalam maupun di luar ruangan. Onset (awal terjadinya penyakit) biasanya pada usia pertengahan dan tidak hilang dengan pengobatan. Faktor risiko utama PPOK adalah merokok. Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya. Asap rokok mempunyai prevalensi yang tinggi sebagai penyebab gejala respirasi dan gangguan fungsi paru. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari dokumen rekam medis pasien PPOK di Rumah Sakit Panti Waluya yang berkunjung pada Januari 2019 - Desember 2019. Desain penelitian adalah case control dengan teknik Sampling menggunakan Simple Random Sampling. Sampel berjumlah 48 responden, terdiri dari 24 kelompok kasus dan 24 kelompok kontrol. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik model faktor risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu variabel perancu hubungan kebiasaan Merokok dengan PPOK yaitu Underweight Artinya, setelah dikontrol oleh underweight, responden yang merokok memiliki odds 5,2 kali lebih besar untuk mengalami PPOK dibandingkan dengan responden yang tidak merokok.

Kata kunci: merokok; penyakit kronis; PPOK


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik11306

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.