Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Panekan
Abstract
Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang belum terselesaikan dan masih cukup tinggi angka kejadiannya di Magetan khususnya di wilayah kerja Puskesmas Panekan sebesar 49,1%. Balita stunting berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal secara fisik dan psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor penyebab terjadinya stunting. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah 251 balita pada 17 desa di Panekan. Sampel sejumlah 163 balita yang diambil dengan teknik proportional random sampling dan simple random sampling. Variabel independent adalah jenis kelamin, pemberian ASI eksklusif, riwayat BBLR dan paritas sedangkan variabel dependent adalah stunting. Pengumpulan data menggunakan instrumen dokumentasi dari kohort dan data rekapitulasi Puskesmas Panekan serta dianalisa menggunakan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita stunting berjenis kelamin laki – laki, lahir BBLR, tidak diberikan ASI Eksklusif, dan sebagian besar balita lahir dari ibu dengan paritas grandemultipara. Hasil analisis statistik didapatkan faktor yang berhubungan signifikan terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Panekan adalah jenis kelamin dengan p-value 0,033 OR = 1,84 kali, riwayat BBLR dengan p-value 0,000 OR = 28,3 kali, pemberian ASI Eksklusif dengan p-value 0,000 OR = 58,8 kali dan paritas dengan p-value 0,002 OR = 6,49 kali. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah faktor yang memberikan kontribusi terjadinya insiden stunting meliputi jenis kelamin, BBLR, pemberian ASI eksklusif, dan paritas. Faktor dominan penyebab stunting adalah pemberian ASI
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.