STIGMA DAN DISKRIMINASI ODHA DI KABUPATEN MADIUN

heni eka

Abstract


PendahuluanPersentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (45,6%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (10,6%), dan LSL (10,3%). Salah satu kendala dalam pengendalian penyakit HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS (ODHA). Timbulnya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA disebabkan oleh faktor risiko penyakit ini yang terkait dengan perilaku seksual yang menyimpang dan penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya atau narkoba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stigma dan diskriminasi terhadap kualitas hidup ODHA.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi ODHA di wilayah Kabupaten madiun yang aktif di kelompok dukungan sebaya “Sehati” pada bulan Mei 2016 sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel penelitian ini adalah stigma dan diskriminasi ODHA. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan pendekatan statistic deskriptif yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil sebagian besar ODHA berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 orang (53%). Sebagian besar pendidikan responden pendidikan menengah sebanyak 22 orang (73%), sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 13 orang (43%). Dan sebagian besar responden berstatus perkawinan menikah sebanyak 17 orang (57%). sebagian besar responden ODHA mengalami terstigma dan diskriminasi sebesar 19 orang (63%).
Rekomendasi Perlunya dukungan dan perhatian bagi ODHA dari masyarakat khususnya Kelompok Dukungan Sebaya agar dapat memberikan semangat hidup bagi penderita HIV AIDS

References


Castro F. Understanding and Adressing AIDS-Related Stigma : From Anthropological Theory to Clinical Practice in Haiti American Journal of Public Health. 2005;95:51 - 9.

Dinkes Kabupaten Madiun. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2013. http://www.depkes.go.id/. Tanggal 15 Maret 2016

Dinkes Provinsi Jawa Timur (2014). Profil Kesehatan Jawa Timur. http://www.depkes.go.id/. Tanggal 15 maret 2016 Jam 17.15

Ditjen PP & PL kemenkes RI. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia September 2014. http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf Tanggal 20 Juni 2016

Herek d. HIV Related Stigma and Knowledge in the United States : Prevalence and trends, 1991-1999. American Journal of Publ ic Health. 2002;92 (3).Horizon . Toolkit on HIV/AIDS. 2012

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Estimasi Populasi Dewasa Rawan Terinfeksi HIV tahun 2009. Kementerian kesehatan RI. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Dilapor s/d Juni 2013.Ditjen PP & PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Laksana D dan Lestari D. 2010. Faktor-faktor resiko penularan HIV/AIDS pada Laki-laki dengan orientasi seks Heteroseksual dan Homoseksual di Purwokerto. Mandala Of Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010

Liamputtong P, H. N., & K., A. N. (2009). HIV and AIDS, Stigma and AIDS Support Groups: Perspectives from Women Living with HIV and AIDS in Central Thailand. . Thailand: Social Science & Medicine, 69. pp. 862–868

Lingga, Gita F. (2009). HIV/AIDS dan Migrasi: Menyabung Mata Rantai yang Putus. http://www.ilo.org/. Tanggal 15 Maret 2016

N. Varas-Díaz TBN, S. Malavé Rivera, and E. Betancourt. Religion and HIV/AIDS stigma: Implications for health professionals in Puerto Rico. NIH Public Access Author Manuscript. 2011;1–18.

Silfanus, J.F. 2002. Masalah Kesehatan Reproduksi pada Anakanak dan Remaja, Usia Potensial AIDS Bergeser. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

UNAIDS, Protocol for the Identification of Discrimination Against People Living with HIV. 2000.

Wan Yanhai ea. Discrimination against People with HIV/AIDS in China. The Equal Rights Review. 2009;4:15-25


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
ISSN 2548-5970
Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES)
Alamat: Jalan Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.