Obesitas dan Gangguan Menstruasi pada Siswi di MTsN 2 Banjarmasin
Abstract
Based on the results of the South Kalimantan Provincial Health Office in 2018 the prevalence of obesity in South Kalimantan is 467 people. obesity is a buildup of excessive fat in the body that has an impact on health, namely menstrual disorders because it affects hormonal imbalances that can cause an increase in estrogen so ovulation does not occur.This study aims to determine the relationship between obesity and menstrual disorders in MTsN 2 Banjarmasin in 2019. The method in this study used analytic design with cross sectional approach. The subjects in this study were 34 female students who were obese and had menstruated. Sampling technique that was using total sampling. Data were analyzed using Spearman rank correlation test. The test results obtained p-value of 0.933 (>0.05), there was no relationship between obesity weight and menstrual disorders in female students at MTsN 2 Banjarmasin. Suggestions though obesity has no effect on menstrual disorders. However, teenagers should pay more attention to the effects of obesity on other reproductive health.
Keywords: obesity; menstrual disorders
ABSTRAK
Berdasarkan hasil dari dinas kesehatan provinsi kalimantan selatan tahun 2018 prevalensi obesitas dikalimantan selatan berjumlah 467 orang. obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan didalam tubuh yang menimbulkan dampak terhadap kesehatan yaitu gangguan menstruasi karena mempengaruhi ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan peningkat esterogen sehingga tidak terjadi ovulasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara obesitas dengan gangguan menstruasi pada siswi di MTsN 2 Banjarmasin tahun 2019. Metode pada penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini yaitu 34 orang siswi yang memiliki berat badan obesitas dan sudah mengalami menstruasi. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan total sampling. Data dianalisis menggunakan korelasi Spearman rank. Hasil uji didapatkan nilai p 0,933 (>0,05), tidak ada hubungan antara berat badan obesitas dengan gangguan menstruasi pada siswi di MTsN 2 Banjarmasin.Saran meskipun obesitas tidak berpengaruh terhadap gangguan menstruasi. Namun sebaiknya pada remaja lebih memperhatikan tentang dampak obesitas terhadap kesehatan reproduksi lainnya.
Kata kunci: obesitas; gangguan menstruasi
Keywords: obesity; menstrual disorders
ABSTRAK
Berdasarkan hasil dari dinas kesehatan provinsi kalimantan selatan tahun 2018 prevalensi obesitas dikalimantan selatan berjumlah 467 orang. obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan didalam tubuh yang menimbulkan dampak terhadap kesehatan yaitu gangguan menstruasi karena mempengaruhi ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan peningkat esterogen sehingga tidak terjadi ovulasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara obesitas dengan gangguan menstruasi pada siswi di MTsN 2 Banjarmasin tahun 2019. Metode pada penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini yaitu 34 orang siswi yang memiliki berat badan obesitas dan sudah mengalami menstruasi. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan total sampling. Data dianalisis menggunakan korelasi Spearman rank. Hasil uji didapatkan nilai p 0,933 (>0,05), tidak ada hubungan antara berat badan obesitas dengan gangguan menstruasi pada siswi di MTsN 2 Banjarmasin.Saran meskipun obesitas tidak berpengaruh terhadap gangguan menstruasi. Namun sebaiknya pada remaja lebih memperhatikan tentang dampak obesitas terhadap kesehatan reproduksi lainnya.
Kata kunci: obesitas; gangguan menstruasi
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik9402
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.