Identifikasi Telur Cacing Pada Kuku dan Personal Higiene Peserta Didik di Sekolah Dasar

Gracia Victoria Souisa, Patresya Matitaputty, Margaretha Seilatu

Abstract


Another alternative that can be done to increase helminthiasis is to use nail samples that are more easily obtained than fecal samples. The purpose of this study is to study the picture of infection in students at SD Negeri 1 Hatu and help with the application of personal hygiene. This research is a laboratory-based descriptive study. The study was conducted at SD Negeri 1 Hatu, Leihitu Barat District, Central Maluku Regency. Examination of worm eggs on nail samples will be carried out at the Health Laboratory Office, Maluku Province. The study population was students in grades IV, V and VI. Sampling was carried out by purporsive sampling, which is to adjust the number of students with long nails from a total of 27 participants. The results showed that with the most number was 11 years, as many as 8 respondents (29.6%), the most distribution was in the male gender, namely as many as 19 respondents (70.4%), the highest distribution of respondents was in class 6, namely 15 respondents (55.6%). The conclusion of this study is the overall sample (27 samples) of negative worm egg nails or not found worm eggs and personal hygiene of students is not good, among others, as many as 21 respondents (77.8%) who do not need hand washing with soap, the main habit of soil 15 respondents (55.6%), nail biting habits were 12 respondents (44.4%) and those who did not routinely cut their nails were 18 respondents (66.7%).
Keywords: worm eggs; nail; personal hyegiene

ABSTRAK

Alternatif lain yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kecacingan adalah dengan menggunakan sampel kuku yang lebih mudah didapatkan sampelnya dibandingkan sampel feses. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran infeksi kecacingan pada peserta didik di SD Negeri 1 Hatu dan kaitannya dengan penerapan personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif berbasis laboratorium. Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Pemeriksaan telur cacing pada sampel kuku akan dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan, Provinsi Maluku. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas IV, V dan VI. Pengambilan sampel dilakukan secara purporsive sampling, yaitu menyesuaikan dengan jumlah peserta didik dengan kuku yang panjang dari total/ keseluruhan peserta didik yaitu sebanyak 27 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa usia dengan jumlah terbanyak adalah 11 tahun yaitu sebanyak 8 responden (29,6%), distribusi terbanyak adalah pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 responden (70,4%), distribusi responden terbanyak adalah pada kelas 6 yaitu 15 responden (55,6%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah keseluruhan sampel (27 sampel) kuku negative telur cacing atau tidak ditemukan telur cacing dan personal hygiene peserta didik belum baik antara lain sebanyak 21 responden (77,8%) yang tidak terbiasa cuci tangan pakai sabun, kebiasaan main tanah sebanyak 15 responden (55,6%), kebiasaan gigit kuku sebanyak 12 responden (44,4%) dan yang tidak rutin menggunting kuku sebanyak 18 responden (66,7%).
Kata kunci: telur cacing; kuku; personal hiegiene

Full Text:

PDF

References


Zubaidah S, Ismanto B, dan Sulasmono. Evaluasi Program Sekolah Sehat di Sekolah Dasar Negeri. Jurnal Kelola. 2017; 4 (1): 72-82

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Interaksi Suplemen; PHBS di Sekolah. Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI. Jakarta.

Tirtayanti M, Widhya D.C, Dhyanaputri I.S. Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus pada Kuku Tangan Pengrajin Genteng di Desa Pejaten, Kediri, Tabanan. Jurnal Meditory. 2016; 4(2) : 109-117.

Nuryani D.D, Yustitia I. Hubungan Personal Hygiene dengan Penyakit Kecacingan pada Anak Sekolah Dasar di Dusun Pangkul Tengah Desa Mulang Mayang Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Dunia Kesmas. 2017; 6(2):97-103.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan.

Isma S. L, Sudaryanto, Helleyantoro R. Evaluasi Program Pemberantasan Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar di Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 2018;7(2):551-561.

Rahmadhini S, Mutiara H. Pemeriksaan Kuku Sebagai Pemeriksaan Alternatif dalam Mendiagnosis Kecacingan. Majority. 2015;Vol 4, Nomor 9.

Wikurendra E.A, Crismiati Merry. Hubungan Parasit di Tanah ddengan keberadaan Parasit pada Kuku Petani Sumber Urip 1 Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. 2018.

Rowardho Divin, Sayono, Ismail T.S. Keberadaan Telur Cacing Usus pada Kuku dan Tinja Siswa Sekolah Alam dan Non Alam. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2015; 10(2): 18- 25

Herdiansyah Dadang dan Santoso S.S. Analisis Kebersihan Diri Terhadap Keberadaan Telur Cacing Ascaris pada Kuku Nelayan Desa Batu Karas Cijulang Pangandaran. Jurnal Kedokteran dan kesehatan. 2019; 15(1):94- 103.




DOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik9304

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
ISSNĀ 2548-5970
Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES)
Alamat: Jalan Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.