Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Status Wilayah dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan Nasional (Kajian Susenas Tahun 2015)

Prisilya Prety Ruhukail, Yulita Hendrartini, Heni Wahyuni

Abstract


Background: Changes in funding towards Universal Health Coverage (UHC) also have side risks such as inequitable availability of health facilities and health workers, as well as a lack of socialization on JKN policies. Indonesia's Health Profile in 2014 shows that there is still an imbalance in the utilization ratio of health services by region. This is due to the relatively small population, but has a large working area. The same thing is found in the aspects of health insurance membership. Injustice in accessing health services is a challenge faced to achieve equity in health services, where equity will occur if health services are distributed according to geography, socio-economy and community needs. Objective: To analyze the utilization of health services based on regional status and JKN ownership. Method: This research is a quantitative study that examines secondary data, namely Susenas in 2015, using a cross-sectional design. The unit of analysis in this study is the individual. This research uses descriptive, bivariate and multivariate analysis. The multivariate test uses a logistic regression test to determine the effect of regional status and ownership of health insurance on the utilization of health services. Results: Utilization of health services is mostly done by individuals in non-DTPK areas. A p value (0,000) indicates a relationship between the status of the area and the utilization of health services. Individuals in non-DTPK areas are more likely to utilize health services. Individuals who have private health insurance use more health services than those who JKN. There is a relationship between JKN ownership and health service utilization (p-value = 0,000). Individuals who have private health insurance, and who are more than one, are more likely to utilize health services. The control variables which include age, sex, education and occupation have a significant relationship with the utilization of health services. Conclusion: JKN ownership and territorial status are significantly related to the utilization of health services in Indonesia.
Keywords: utilization; health services; JKN; Susenas 2015

ABSTRAK

Latar Belakang: Perubahan pembiayaan menuju Universal Health Coverage (UHC) juga memiliki resiko sampingan seperti ketidakmerataan ketersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, serta kurangnya sosialisasi kebijakan JKN. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 menunjukkan masih adanya ketimpangan rasio pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan wilayah. Ini disebabkan oleh jumlah penduduk yang relatif sedikit, namun memiliki wilayah kerja yang luas. Hal yang sama ditemukan dalam aspek kepesertaan jaminan kesehatan. Ketidakadilan dalam akses pelayanan kesehatan merupakan tantangan yang dihadapi untuk mencapai ekuitas dalam pelayanan kesehatan, dimana ekuitas akan terjadi jika pelayanan kesehatan terdistribusi menurut geografi, sosial ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Tujuan: Menganalisis pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan status wilayah dan kepemilikan JKN. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengkaji data sekunder yaitu Susenas tahun 2015, menggunakan rancangan cross-sectional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, bivariat dan multivariat. Uji multivariat menggunakan uji regresi logistik untuk mengetahui pengaruh status wilayah dan kepemilikan jaminan kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil: Pemanfaatan pelayanan kesehatan lebih banyak dilakukan oleh individu yang berada di wilayah non-DTPK. Nilai p (0,000) menunjukkan adanya hubungan antara status wilayah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Adapun individu pada wilayah non-DTPK lebih berpeluang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Individu yang memiliki jaminan kesehatan swasta lebih banyak memanfaatkan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan yang JKN. Ada hubungan antara kepemilikan JKN dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (p-value=0,000). Individu yang memiliki jaminan kesehatan swasta, dan yang lebih dari satu, lebih berpeluang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Adapun variabel kontrol yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Kepemilikan JKN dan status wilayah berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Kata kunci: pemanfaatan; pelayanan kesehatan; JKN; Susenas 2015

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.