Distribusi Disabilitas Mental di Sidoarjo: Implikasi bagi Keperawatan Jiwa Komunitas
Abstract
Community-level mental health issues are a growing concern in the healthcare system, particularly as many people with mental disabilities live within the community without adequate professional support. Community psychiatric nursing is a crucial approach to directly and sustainably reach this vulnerable group. This study aims to analyze the distribution of people with mental disabilities per sub-district in Sidoarjo Regency as a basis for planning more targeted community psychiatric nursing services. This study used a quantitative descriptive design with secondary data obtained from the Sidoarjo Regency Central Statistics Agency. The study subjects included all 923 registered people with mental disabilities, spread across 18 sub-districts. Data were analyzed descriptively to identify areas with the highest caseload. The results showed that nine sub-districts had a number of sufferers above the district average (51 people), with Tulangan District having the highest caseload (109 people). This finding indicates an imbalance in distribution and indicates the need for prioritizing interventions in certain areas. The conclusion of this study confirms that patient distribution data can be used as a basis for planning more targeted community psychiatric nursing services. Tulangan District is recommended as a priority area for the development of an inclusive and sustainable community-based service model.
Keywords: community psychiatric nursing; mental disabilities; distribution of persons with disabilities
ABSTRAK
Masalah kesehatan jiwa di tingkat komunitas semakin menjadi perhatian dalam sistem pelayanan kesehatan, terutama karena banyak penyandang disabilitas mental tinggal bersama masyarakat tanpa dukungan profesional yang memadai. Keperawatan jiwa komunitas menjadi pendekatan penting untuk menjangkau kelompok rentan ini secara langsung dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi penyandang disabilitas mental per kecamatan di Kabupaten Sidoarjo sebagai dasar perencanaan layanan keperawatan jiwa komunitas yang lebih terarah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo. Subyek penelitian mencakup seluruh penyandang disabilitas mental yang tercatat, sebanyak 923 orang, yang tersebar di 18 kecamatan. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi wilayah dengan beban kasus tertinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sembilan kecamatan memiliki jumlah penderita di atas rata-rata kabupaten (51 orang), dengan Kecamatan Tulangan menempati posisi tertinggi secara mencolok (109 orang). Temuan ini menunjukkan adanya ketimpangan distribusi dan mengindikasikan perlunya prioritas intervensi di wilayah tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa data distribusi penderita dapat digunakan sebagai dasar perencanaan layanan keperawatan jiwa komunitas yang lebih tepat sasaran. Kecamatan Tulangan direkomendasikan sebagai wilayah prioritas untuk pengembangan model layanan berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.
Kata kunci: keperawatan jiwa komunitas; disabilitas mental; distribusi penyandang disabilitas
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik15402
Refbacks
- There are currently no refbacks.
2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
ISSN 2548-5970
Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES)
Alamat: Jalan Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.