Pengaruh Pelatihan Terhadap Pengetahuan tentang Gizi Buruk dan Inter-Professional Collaboration Petugas Puskesmas
Abstract
The problem of nutritional status is very complex, requiring treatment involving a health nutritionist. The nutritional status of children is one of the important things to prepare a quality generation. Health education in the form of training is expected to be able to change the collaborative competences of health workers across professions. This study aims to analyze the effect of training on knowledge of health workers about malnutrition and cross-professional collaboration. The researcher used a mix-methods approach with triangulation techniques using a questionnaire for the qualitative stage by conducting content analysis, while in the quantitative stage the researcher used a pre-experimental design with a "one group pre and post test" design, then the data were analyzed using the Wilcoxon test and paired samples-t test. The results of the content analysis informed that the training had gone well and was able to increase the participants' knowledge. The statistical test results showed that the mean knowledge of nutrition before training was 4.50, while after training was 4.467. The results of the Wilcoxon test showed that the p value = 0.586 (> 0.05), so it can be interpreted that there is no difference in knowledge about nutrition between before and after training. Meanwhile, the average knowledge about collaboration before training was 8.75 and after training was 10.67. The results of the paired samples t-test showed a value of p = 0.008 (<0.05), so it can be interpreted that there are differences in knowledge about collaboration before and after training. Furthermore, it was concluded that cross-professional collaborative training on handling malnutrition had an effect on increasing the knowledge of health workers.
Keywords: malnutrition; training; knowledge; inter-professional collaboration
ABSTRAK
Permasalahan status gizi yang sangat kompleks memerlukan penanganan yang melibatkan ahli gizi kesehatan. Status gizi anak menjadi salah satu hal penting untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas. Pendidikan kesehatan dalam bentuk pelatihan diharapkan mampu mengubah kompetensi kolaborasi lintas profesi petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan petugas kesehatan tentang gizi buruk dan kolaborasi lintas profesi. Peneliti menggunakan pendekatan mix-methods dengan teknik triangulasi menggunakan kuesioner untuk tahapan kualitatif dengan melakukan analisis kontent, sedangkan pada tahapan kuantitatif peneliti menggunakan rancangan pra eksperimental dengan desain “one group pre and post test”, lalu data dianalisis dengan Wilcoxon test dan paired samples-t test. Hasil analisis konten menginformasikan bahwa pelatihan telah berlangsung dengan baik dan mampu meningkatkan pengetahuan peserta. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rerata pengetahuan tentang gizi sebelum pelatihan adalah 4,50, sedangkan setelah pelatihan adalah 4,467. Hasil paired samples-t test menunjukkan bahwa nilai p = 0,586 (>0,05), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan tentang gizi antara sebelum dengan setelah pelatihan. Sedangkan rerata pengetahuan tentang kolaborasi sebelum pelatihan adalah 8,75 dan setelah pelatihan adalah 10,67. Hasil Wilcoxon test menunjukkan nilai p = 0,008 (<0,05), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan pengetahuan tentang kolaborasi sebelum dan setelah pelatihan. Selanjutnya disimpulkan bahwa pelatihan kolaborasi lintas profesi pada penanganan gizi buruk berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan petugas kesehatan.
Kata kunci: gizi buruk; pelatihan; pengetahuan; inter-professional collaboration
Keywords: malnutrition; training; knowledge; inter-professional collaboration
ABSTRAK
Permasalahan status gizi yang sangat kompleks memerlukan penanganan yang melibatkan ahli gizi kesehatan. Status gizi anak menjadi salah satu hal penting untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas. Pendidikan kesehatan dalam bentuk pelatihan diharapkan mampu mengubah kompetensi kolaborasi lintas profesi petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan petugas kesehatan tentang gizi buruk dan kolaborasi lintas profesi. Peneliti menggunakan pendekatan mix-methods dengan teknik triangulasi menggunakan kuesioner untuk tahapan kualitatif dengan melakukan analisis kontent, sedangkan pada tahapan kuantitatif peneliti menggunakan rancangan pra eksperimental dengan desain “one group pre and post test”, lalu data dianalisis dengan Wilcoxon test dan paired samples-t test. Hasil analisis konten menginformasikan bahwa pelatihan telah berlangsung dengan baik dan mampu meningkatkan pengetahuan peserta. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rerata pengetahuan tentang gizi sebelum pelatihan adalah 4,50, sedangkan setelah pelatihan adalah 4,467. Hasil paired samples-t test menunjukkan bahwa nilai p = 0,586 (>0,05), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan tentang gizi antara sebelum dengan setelah pelatihan. Sedangkan rerata pengetahuan tentang kolaborasi sebelum pelatihan adalah 8,75 dan setelah pelatihan adalah 10,67. Hasil Wilcoxon test menunjukkan nilai p = 0,008 (<0,05), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan pengetahuan tentang kolaborasi sebelum dan setelah pelatihan. Selanjutnya disimpulkan bahwa pelatihan kolaborasi lintas profesi pada penanganan gizi buruk berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan petugas kesehatan.
Kata kunci: gizi buruk; pelatihan; pengetahuan; inter-professional collaboration
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/2trik11214
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES) - Jl. Cemara 25, Dare, Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia.